Perilaku Konsumen Pasar Online
KUSSAP TIRAH
18010140
1.Pendahuluan
Belanja online kini menjadi pilihan sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang sibuk dan tak sempat pergi ke toko konvensional. Seperti yang dilansir She Knows, setiap tahunnya jumlah orang belanja melalui online semakin banyak dan meningkat.
Mengapa bisa demikian? Karena ternyata belanja online lebih mudah dan hemat ketimbang di mall.
Satu survei yang pernah dilakukan tentang kebiasaan belanja online dan motivasi mereka menunjukkan orang Indonesia begitu nyaman melakukan belanja online via internet. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila pemesanan tiket, pembelian jasa keuangan atau peralatan elektronik secara online menjadi sesuatu hal yang biasa seperti berkunjung ke pusat mall atau supermarket. Pembeli merasa nyaman belanja online karena mereka dapat membandingkan harga dengan mudah dan cukup berbelanja dari rumah yang sesuai dengan waktu mereka.
Dari hasil survey menunjukkan bahwa orang Indonesia menghabiskan 24% untuk pengeluaran belanja online berkaitan dengan travelling. Sementara kategori belanja teratas lainnya termasuk brokerage dan perdagangan saham, pembelian barang elektronik dan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan kulkas (Eva, 2012).
Belanja online sekarang makin menjadi bagian dari gaya hidup.Meskipun berbelanja ke toko biasa entah itu di mall atau di pasar tradisional seringkali menjadi sarana untuk berekreasi, online shop juga menyediakan pengalaman belanja yang
unik. Karakter dari online shop tersebut juga sangat bermanfaat dan lebih menguntungkan daripada berbelanja dengan cara biasa.
2.Latar Belakang Munculnya Konsumen Pasar Online
Perkembangan bisnis secara online di Indonesia sekarang sangat pesat,salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-commerce merupakan salah satu cara berbelanja melalui alat komunikasi elektronik atau jejaring sosial yang digunakan dalam transaksi jual beli, di
mana pembeli tidak perlu susah payah datang ke toko untuk melihat dan membeli apa yang mereka cari, hanya tinggal melihat barang yang diinginkan
melalui internet kemudian memesan barang sesuai pilihan dan mentransfer uangnya dan kemudian barang tersebut akan dikirim oleh toko online tersebut
kerumah (Nusarika dan Purnami, 2015).
Bisnis e-commerce sendiri di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat sebagai salah satu negara yang sedang berkembang e-commerce mengalami perkembangan sekitar 8,8 persen di Indonesia tiap tahunnya hingga tahun 2017 yang akan datang (Kuswandani, 2015). E-commerce sebenarnya merupakan pihak ketiga yang akan menjembatani kedua pelaku jual beli produk secara online. Sekarang online shopping pun telah menjadi jalan tempuh bagi pengguna karena dinilai lebih praktis. Dengan perkembangan browsing, belanja online menjadi cara alternatif pembelian barang karena internet tentu dapat diklasifikasikan sebagai sesuatu yang baru dalam format berbelanja. Internet kini sudah berkembang dalam hal jangkauan layanan, efisiensi, keamanan dan popularitas. (Kuswandani,2015).
Toko online atau sering kita sebut e-commerce merupakan bentuk perubahan yang disajikan oleh internet dari segi inovasi dalam berbelanja dengan memberikan berbagai kemudahan dalam proses transaksinya. Gaya hidup masyarakat yang ikut berubah karena pengaruh dari perkembangan
teknologi tersebut, salah satu yang paling mencolok adalah gadget dengan kecenderungan beraktivitas di dunia maya seperti berbelanja secara online
atau lebih sering disebut dengan belanja online (Setiowati et al., 2012).
Belanja secara online atau sering disebut dengan e-commerce memiliki beberapa keunggulan yang dapat dirasakan bagi penggunanya seperti tidak perlu keluar rumah ataupun pergi ke tempat belanja, yang dibutuhkan hanyalah memesan barang tersebut kemudian barang tersebut akan diantarkan kerumah. Kedua keunggulan yang dirasakan adalah hemat waktu dalam membeli dan hemat bahan bakar untuk berputar-putar dalam hal berbelanja, kita juga dapat mengontrol harga atau membandingkan harga dari beberapa tempat online shop. Ketiga online shop atau e-commerce selalu buka dalam waktu 24 jam, hal inilah yang menguntungkan kita dalam menentukan waktu
kapan kita akan melakukan aktivitas online shop.
3.Pengertian & Definisi Perilaku Konsumen
Tentang perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Definisi perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Perilaku konsumen adalah studi tentang individu dan organisasi dan bagaimana mereka memilih dan menggunakan produk dan layanan.
4. Pengertian & Definisi Pasar Online
Pasar online atau biasa disebut dengan istilah e-marketplace merupakan tempat dimana ribuan bahkan beberapa di antaranya hingga jutaan pedagang menjajakan barang dagangannya. Bisa diakses oleh siapapun, dari belahan dunia manapun.
Definisi pasar online adalah suatu sarana atau sebuah toko/pasar sebagai tempat untuk menawarkan/menjual barang ataupun jasa lewat dunia maya atau internet. Pengunjung internet bisa melihat barang yang ditawarkan berupa foto maupun video dan bisa langsung memesan barang melalui sistem online. Pembayarannya pun dilakukan secara online atau dilakukan dengan transfer melalui bank. Hal seperti ini pun bisa dikategorikan sebagai bisnis online.
Pasar online adalah pasar yang menjual barang secara online/ melalui jejaring sosial/internet kelebihan pasar ini yaitu biasanya harga yang ditawarkan lebih murah dan kita tidak perlu repot pergi ke pasar tinggal klik dan langsung bayar. namun kelemahannya yaitu barang yang dijual terkadang saat kita terima tidak sesuai yang kita inginkan dan ada di gambar
Contoh Pasar Online:
1.Tokopedia
2.bukalapak
3.shoppe
4. lazada
5.sale stock
5. Pengenalan Kebutuhan Konsumen Pada Pasar Online
Online shopping dipersepsi sebagai sesuatu yang menyenangkan karena praktis oleh narasumber yang sudah pernah melakukan online shopping. Sedangkan pada konsumen yang masih tradisional cenderung menghindari online shopping, karena memiliki persepsi yang menakutkan dan buruk akibat adanya beberapa kasus penipuan berkedok online shopping. ‐ Faktor yang memotivasi konsumen adalah faktor dalam (kesibukan untuk berbelanja di toko fisik, pertimbangan pribadi, dan lain – lain) dan juga faktor dari luar (produk, harga, dan promosi yang ditawarkan oleh penjual online).
Online shopping diminati oleh narasumber yang merupakan golongan Generasi Y, yaitu dengan usia sekitar 18 – 34 tahun di tahun 2018 ini. ‐ Model perilaku konsumen melibatkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk melakukan belanja online, seperti misalnya kepercayaan terhadap penjual, kemudahan teknologi untuk mengakses internet dan menjelajahi toko online, kemudahan pembayaran, pilihan produk yang sulit ditemui di toko fisik, pertimbangan harga, waktu, dan jumlah pengeluaran, dan lain sebagainya.
6. Pencarian Informasi Oleh Konsumen Pada Pasar Online
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi informasi yang lebih banyak. Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi ke dalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk.
Pada level kedua, konsumen mungkin akan mungkin masuk ke dalam tahap pencarian informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi melalui bahan bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian pemasar dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
Menurut Kotler (2003:225) sumber utama yang menjadi tempat konsumen untuk mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu:
- Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
- Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
- Sumber publik: Media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
- Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah produk melalui sumber komersial-yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap-tiap informasi komersial menjalankan perannya sebagai pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau evaluasi.
Melalui sebuah aktivitas pengumpulan informasi, konsumen dapat mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur yang dimiliki oleh setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli merek yang mana.
Proses pencarian informasi dibagi menjadi dua, yaitu :
Pencarian internal (internal search) adalah usaha konsumen untuk memanggil kembali memori informasi jangka panjang mengenai merk-merk produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah mereka.
Yang kemudian nantinya mereka atau konsumen akan memisahkan produk dan merek-merek tersebut kedalam tiga kategori :
a.Perangkat pertimbangan atau perangkat yang dibangkitkan (consideration set), yaitu merek-merek atau produk-produk yang dapat diterima konsumen
b.Perangkat lamban (inert set), yaitu merek-merek atau produk-produk diacuhkan oleh konsumen.
c.Perangkat tak layak (inept set), yaitu merek-merek atau produk-produk dianggap tidak layak.
7. Sumber Alternatif Yang Dicari Konsumen Pada Pasar Online
Belanja Online Sebagai Alternatif Belanja
Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat
internet menjadi salah satu media yang tidak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga media berbelanja. Dengan keterlibatan mahasiswa dalam suatu fenomena tersebut maka mereka akan ikut berinteraksi di dalam suatu tindakan. Keputusan mahasiswa untuk berbelanja secara online merupakan suatu tindakan yang dilakukan dari dalam dirinya yang disebabkan dari dalam dirinya maupun dari orang lain.
Jaringan sosial internet juga dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan mahasiswa dalam kehidupannya.Kebutuhan dan kewajiban sebagai mahasiswa adalah belajar dan menuntut ilmu sesuai dengan tujuan awalnya.
Belanja dengan cara online memberi manfaat
bagi mahasiswa sebagai konsumen antara lain
memberikan kemudahan, yang dimaksud dengan
kemudahan disini adalah calon pembeli dapat memesan produk tanpa batasan waktu dan dapat memesan dimanapun mereka berada. konsumen tidak harus ke toko atau pusat perbelanjaan, hanya untuk mencari barang yang diinginkan.
Bagi mahasiswa sebagai konsumen juga dapat
memperoleh lebih banyak informasi tentang produk
seperti harga, kualitas, kinerja, dan ketersediaan barang ( ready atau sold out ).
Dengan hanya melihat barang konsumen lebih mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan kembali keputusan untuk membeli karena dalam online shop konsumen tidak berhadapan langsung dengan penjual sehingga tidak ada paksaan.
Contoh :
Sebuah Toko online yang menjual peralatan kecantikan kemudian memberikan informasi tentang tips agar tampil cantik.
8. Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pasar Online
Keputusan Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan ada pengaruh antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh t hitung sebesar 3,610 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa gaya hidup berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ada pengaruh antara variabel gaya hidup terhadap keputusan pembelian online. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Abdilla, Kamener, Rosha (2014) yaitu adanya pengaruh gaya hidup secara positif terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian.Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan tidak ada pengaruh kepercayaan
terhadap keputusan pembelian. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan,diperoleh t hitung sebesar 0,757 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,451 tersebut lebih besar dari 0,05 dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Artinya tidak ada pengaruh antara variabel kepercayaan terhadap keputusan pembelian
online.Ini artinya bahwa kepercayaan bukan lagi merupakan faktor yang menjadi pertimbangan utama mahasiswa Universitas Gunadarma dalam memutuskan untuk melakukan pembelian online.Hasil ini sesuai dengan yang dilakukan penelitian oleh Piarna (2014) yaitu tidak adanya pengaruh variabel
Kepercayaan Terhadap Keputusan pembelian. Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan PembelianHasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan ada pengaruh kemudahan terhadap keputusan pembelian secara. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan,
diperoleh t hitung sebesar 3,740 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kemudahan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ada pengaruh antara variabel kemudahan terhadap keputusan pembelian
online.Hasil ini sesuai dengan yang dilakukan penelitian oleh Andromeda (2014) yaitu terhadap keputusan pembelian secara online.
Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Hasil pengujian hipotesis (H4) telah membuktikan ada pengaruh kualitas informasi terhadap keputusan pembelian. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh t hitung sebesar 3,104 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,002 tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ada pengaruh antara variabel kualitas informasi terhadap keputusan pembelian online. Hasil ini sesuai dengan yang dilakukan.
9. Perilaku Pasca Pembelian Oleh Konsumen Pada Pasar Online
Perilaku belanja online mengacu pada proses pembelian produk dan jasa melalui internet. Maka pembelian secara online telah menjadi alternatif pembelian barang ataupun jasa. Penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan juga popularitas.
Pada zaman sekarang berbelanja secara online bukanlah hal yang asing. Konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat berbelanja online, cukup dengan melihat website bisa langsung melakukan transaksi pembelian. Proses pembelian online memiliki langkah yang berbeda seperti perilaku pembelian fisik.
Kekhasan dari proses membeli melalui media internet adalah ketika konsumen yang berpotensial menggunakan internet dan mencari-cari informasi yang berkaitan dengan barang atau jasa yang mereka butuhkan
Produsen (pemasar) yang mengerti perilaku konsumennya akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga pemasar (produsen) dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.
Oleh karena itu pebisnis online harus memiliki dan melakukan strategi yang tepat agar dapat membuat pengguna internet yang belum melakukan pembelian online tertarik melakukan pembelian secara online serta dapat mempertahankan pelanggan yang telah ia miliki. Strategi yang tepat dapat diciptakan dengan mengetahui terlebih dahulu perilaku pembelian online konsumen.
Contoh :
Perubahan Perilaku Konsumen di Masa Pandemi
Berikut adalah beberapa contoh perubahan perilaku konsumen terutama di masa pandemi:
-Konsumsi akan Lebih Berfokus pada Nilai
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsumen akan lebih berfokus pada produk-produk yang memiliki nilai bagi kehidupannya.
-Konsumen akan cenderung mengenyampingkan ego atau hedonisme mereka. Produk-produk kebutuhan sanitasi, seperti tisu, sabun, atau pencuci barang akan menjadi barang yang mulai disasar oleh konsumen baik saat atau pasca-krisis.
-Selain itu, produk kesehatan seperti makanan sehat, suplemen, atau minuman-minuman kaya gizi seperti jelly atau susu juga akan menjadi hal yang paling dicari oleh konsumen.
-Nilai yang dianut konsumen juga bukan hanya nilai fisik, namun nilai-nilai intangible seperti pengetahuan. Terlebih orang-orang menyadari akan skill advancement pasca-krisis dimana persaingan kerja akan semakin ketat.
-Produk-produk seperti buku, kursus online, atau kelas singkat online juga menjadi peluang bagi Anda.
10. Keunggulan & Problem Pasar Online
Di zaman yang serba canggih ini, mendorong seseorang untuk dapat memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari, Seperti halnya dengan tempat tempat yang tadinya hanya dapat dilakukan secara tradisional, yaitu dengan datang ke tempat kemudian Seorang akan mendapatkan Apa ya dia inginkan, namun berbeda halnya dengan zaman yang seperti saat ini.
Semua kegiatan dapat dilakukan melalui internet misalnya seperti marketplace ini, istilah marketplace merupakan bahasa Inggris yang mempunyai arti pasar. Namun pada dasarnya istilah marketplace mempunyai istilah istilah lain yang lebih spesifik Dan memiliki banyak makna terutama pada bidang bisnis, seperti memiliki mana tempat di mana banyak penjual dengan produk yang sama dan juga adanya pembeli yang mempunyai minat yang sama juga atau dapat lebih disederhanakan lagi.
Bahwa marketplace merupakan tempat di mana penjual dan pembeli bertemu dan bertransaksi seperti halnya dengan pasar yang sesungguhnya.
Kelebihan Online Marketplace :
1. Pasar Yang Lebih Luas Dengan Adanya Komunitas
Dengan adanya online marketplace Anda dapat lebih mudah untuk membangun relasi dengan penjual Lain melalui komunitas. Dengan adanya komunitas Anda dapat saling berbagi ilmu, berbagai perubahan untuk usaha anda, atau dan bekerjasama untuk membangun bisnis yang baru. Karena Online marketplace mempunyai jangkauan yang sangat luas baik itu dalam negeri maupun luar negeri.
2.Jangan Takut Kehilangan Konsumen
Dengan menggunakan online marketplace sebagai tempat berjual Anda, Anda tak perlu takut mengenai kehilangan konsumen. Karena setiap harinya tempat berjualan online Memiliki jumlah pengunjung yang semakin meningkat. Terutama di negara Indonesia yang memiliki jumlah pengguna yang lumayan besar. Banyak sekali aktivitas jual beli online yang terjadi, karena biasanya juga beberapa orang mengunjungi situs marketplace karena memang memiliki keinginan untuk membeli sesuatu barang.
3. Tidak Membutuhkan Modal Besar
berbeda halnya dengan ofline marketplace online marketplace lebih dapat menghemat biaya bisnis anda karena tidak memerlukan penyewaan tempat.
4. Adanya Fitur Dan Regulasi
Biasanya perusahaan online marketplace sudah memiliki fitur atau regulasi yang tentunya dapat meningkatkan kredibilitas dan juga keamanan yang ada pada tubuh Anda. Salah satu fitur yang ada Bisa dapatkan adalah dengan adanya asuransi promosi integrasi pembayaran, dan juga verifikasi toko sebagai bentuk Apresiasi yang diberikan kepada Anda oleh perusahaan online marketplace.
5.Perkembangan Bisnis Anda Yang Dapat Di Pantau
Ada beberapa Platform online Marketplace yang sudah memiliki fitur insight. Dengan adanya fitur ini ada dapat lebih mudah untuk memantau seberapa banyak orang yang mengunjungi toko anda atau jumlah aktivitas orang Terhadap produk yang ada jual.
Problem Online Marketplace :
1. Sulit Mendapatkan Kepercayaan
Salah satu dari kekurangan online marketplace adalah sulitnya mendapatkan kepercayaan oleh konsumen. Karena banyaknya Kejahatan kejahatan yang ada di dalam online marketplace seperti scamming, Penipuan, dan juga adanya barang barang ilegal. Dalam artian bahwa di sini Anda juga dapat bersaing dengan penjual penjual yang tidak bertanggung jawab. Bahkan kemungkinan produk anda anda dapat lebih mudah untuk ditiru dan diperjualbelikan kembali.
2. Daya Saing Dagang Yang Tinggi
karena dengan banyaknya pengguna platform online juga membuat kecenderungan banyaknya toko toko yang menjual produk yang sama, semua itu menjadikan persaingan antar negara satu dengan pedagang yang lainnya menjadi sangat besar, di sini ada didorong untuk beradu strategi dalam mendapatkan konsumen. Di dalam Situasi yang seperti ini Anda harus mampu mempertahankan produk anda serta dapat membuat produk Anda itu unik dan menarik sehingga produk yang ada jual dapat memiliki ketertarikan yang berbeda dengan produk yang lainnya.
3. Online Marketplace Bergantung Pada Pengelolaannya
karena online marketplace dilakukan melalui teknologi dan tentunya semua ini dilakukan oleh pengelolanya maka sistem online marketplace pun juga bergantung pada si pengelola. Jika pengelola memiliki reputasi yang buruk, tidak memiliki regulasi yang baik, dan juga kurang melakukan promosi, maka dari itu semua akan mempengaruhi perkembangan karena pada dasarnya semua bergantung pada pengelola Dan pemilik marketplace.
4. Keadaan Pasar Yang Kadangkala
Salah satu kekurangan Yang dimiliki oleh online marketplace adalah keadaan pasar yang kadang kala. Apabila ada berjualan di marketplace yang beragam, akan Membuat cenderung lebih sulit untuk dapat ditemukan oleh calon pembeli. Karena sistem yang random. Karena pada dasarnya pembeli akan mencari menggunakan kata kunci yang mereka perlukan, namun dari kata kunci yang mereka cari pembeli juga akan diberikan berbagai macam ribuan produk yang sama yang dijual oleh tokoh yang berbeda.
11. Trend Konsumen Pada Pasar Online
Trend Perilaku konsumen dari masa ke masa terus berubah. Konsumen yang menjadi target pasar bisnis tahun ini bisa jadi memiliki perilaku dan kebiasaan berbeda dibanding tahun lalu, apalagi jika dibandingkan dari sebelum pandemi.
Ada banyak perubahan yang terjadi dari cara dan pengalaman berbelanja, tuntutan akan kebersihan, dan banyak lagi. Bisnis-bisnis yang mengandalkan toko fisik untuk menawarkan pengalaman berbelanja harus mengubah pendekatan mereka ke bentuk online. Sebagian besar usaha pun harus mengevaluasi kembali ekspektasi dan kebutuhan konsumen.
Berikut sejumlah tren perilaku konsumen di tahun 2021 yang dapat membantu pelaku bisnis mengambil keputusan dan tindakan yang lebih tepat dalam memberikan pengalaman berbelanja kepada customer.
Konsumen Tetap Berhati-hati
Dengan pandemi yang masih terus berlangsung, konsumen tetap berhati-hati. Masyarakat masih mengurangi kunjungan ke toko fisik. Tren ini pun diperkirakan akan terus berlanjut. Berdasarkan laporan State of Consumer Behavior 2021, 27,9% responden mengatakan suksesnya vaksin tidak akan serta merta meningkatkan jumlah kunjungan mereka ke toko fisik.
Maka itu banyak bisnis yang beradaptasi dengan go digital, menawarkan layanan pick up, dan menata ulang usaha mereka untuk menyesuaikan dengan permintaan konsumen maupun aturan pemerintah. Mereka yang dapat beradaptasi dengan fleksibel inilah yang dapat bertahan.
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah memberikan jaminan keamanan. Konsumen saat ini begitu memperhatikan standar sanitasi dan mengharapkan layanan bebas kontak. Berikan rasa aman kepada konsumen saat mereka berbelanja.
Pengalaman Belanja Offline Tetap Penting
Berbelanja online memang menawarkan beberapa kelebihan seperti praktis dan keamanan. Ini pun menjadi alternatif untuk menggantikan berbelanja di toko fisik. Namun belanja online tidak serta merta dapat secara permanen menggantikan pengalaman berbelanja secara langsung.
Mereka yang lebih suka berbelanja online pun tidak 100% memilih belanja online sepanjang waktu. Pasalnya konsumen ingin kembali ke kehidupan normal sehingga mereka tetap akan membutuhkan pengalaman berbelanja secara langsung.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh bisnis
adalah dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital, yakni dengan menggabungkan cara belanja fisik dan digital. Kamu bisa menggunakan platform digital untuk menjangkau dan terhubung dengan konsumen sekaligus memfasilitasi proses belanja mereka untuk di toko fisik dengan lebih aman.
Referensi :
-https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
-https://glints.com/id/lowongan/perilaku-konsumen/#.YQxw02myQ0
https://www.researchgate.net/publication/329059247_MEMAHAMI_KONSUMEN_YANG_BERBELANJA_SECARA_ONLINE
http://tentangperilakukonsumen.blogspot.com/2016/11/chapter-15-pencarian-informasi_13.html?m=1
-https://koinworks.com/blog/macam-macam-strategi-pemasaran-online/
https://yoursay.suara.com/kolom/2021/06/23/202816/mengenal-perilaku-konsumen-dalam-belanja-online
-https://www.jurnal.id/id/blog/perubahan-perilaku-konsumen-saat-pandemi-corona/
-https://accuratesemarang.id/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-melalui-online-marketplace/
-https://icubeonline.com/news-blog/bagaimana-tren-perilaku-konsumen-di-tahun-2021
Sangat bermanfaat
ReplyDeleteBagusss😍
ReplyDeleteMateri bagus banyak hal baru untuk dipahami
ReplyDeleteArtikelnya bagus
ReplyDeleteSaran buat kk nya font rata kiri kanan
Siapp ka Terimakasihh
Deletebaguss materinya mudah dipahami 👍
ReplyDeleteBagus dan menarik artikel nya mantap 👍
ReplyDeleteterimakasih kak atas ilmunya semoga bisa bermanfaat bagi semuanya🥰
ReplyDeletePengertian nya sangat jelas terima kasih min
ReplyDeleteSip 👍
ReplyDeleteBagus materinya, sangat bermanfaat
ReplyDelete